REVIEW JURNAL
DAMPAK PENDIDIKAN HOLISTIK PADA PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KECERDASAN
MAJEMUK ANAK USIA PRA SEKOLAH
(ditulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam)
NAMA
BUDI SANTOSO (14160049)
DOSEN PENGAMPU
SYARIFAN NURJAN, MA
MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2014
KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas review jurnal ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan
dengan Psikologi Pendidikan Islam yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
jurnal yang kami dapatkan di Goole Cendikia. Review ini di tulis oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya review
ini dapat terselesaikan.
Semoga review ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhamadiyah
Ponorogo, Saya sadar bahwa review ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan Review saya di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Reviewer
A.
PENDAHULUAN
Keberhasilan sebuah proses
pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Pembentukan
karakter dengan demikian haruslah menjadi prioritas dalam pembangunan kualitas
sumberdaya manusia Indonesia, terutama dalam menghadapi globalisasi informasi
dan persaingan yang makin terbuka dengan negara-negara tetangga di Asia.
Menurut Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
disebutkan bahwa peringkat HDI Indonesia pada tahun 2003, 2004,
dan 2005 berada di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand,
Filipina, dan bahkan Vietnam. Meskipun pada tahun 2006 HDI Indonesia mengalami
kemajuan dan lebih baik dari Vietnam, namun kondisi tersebut merupakan suatu
parameter masih buruknya kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kesehatan
dan gizi serta pelayanan sosial di Indonesia, bahkan bila dibandingkan dengan
negara Vietnam yang baru merdeka. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi bangsa
Indonesia untuk menempatkan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan
sejak usia prasekolah guna membentuk kualitas SDM yang lebih baik. Dengan porsi
pembentukan perilaku dan karakter pada kurikulum pendidikan diharapkan akan
terbentuk kualitas anak, termasuk kualitas karakternya, yang jauh lebih baik.
Diharapkan pada dekade mendatang akan mampu bersaing dengan bangsa
Atas dasar
itulah,maka terlahirlah pemikiran untuk membuat artikel jurnal yang berjudul ‘Dampak
Pendidikan Holistik Pada Pembentukan Karakter Dan Kecerdasan Majemuk Anak Usia
Pra Sekolah’ ini kami pilih untuk menyelesaikan tugas Review jurnal kami.
Tentunya tulisan ini bukan Firman Tuhan karena itu kami mencoba untuk
mengkritisi Artikel itu baik dari berbagai sudut pandang.
B.
RINGKASAN
JURNAL
1.
Identitas
Jurnal
Judul
|
Dampak
Pendidikan Holistik Pada Pembentukan Karakter dan Kecerdasan Majemuk Anak
Usia Pra Sekolah.
|
Penulis
|
Melly
Latifah N dan Eti Hernawati
|
Nama Jurnal
|
Kel dan Kons
|
Edisi
|
Januari 2009
|
Vol
|
2 No.1
|
2.
Ringkasan
Jurnal
a.
Pendahuluan
Di
Kabupaten Aceh Utara, Propinsi NAD, hingga tahun 2006 telah didirikan sekitar
113 TBA-SBB yang menerapkan kurikulum pendidikan holistik berbasis karakter.
TBA-SBB merupakan pendidikan nonformal anak usia prasekolah yang dikembangkan
oleh the Indonesia Heritage Foundation sejak tahun 2001. Oleh karenanya,
pada tahun 2007 dilakukan penelitian payung dengan judul “Studi Evaluasi
Keberhasilan Program Taman Bermain Anak Semai Benih Bangsa di Kabupaten Aceh
Utara, NAD” (Hartoyo et al. 2007 dan Hastuti & Alfiasari 2008).
Tujuan khusus, sebagai bagian dari penelitian payung tersebut, yang dimuat
dalam artikel ini adalah: 1) menganalisis perbedaan karakter anak peserta
TBA-SBB dan bukan peserta TBA-SBB (siswa TK formal dan anak usia prasekolah
yang tidak bersekolah); 2) menganalisis perbedaan kecerdasan majemuk anak
peserta TBA-SBB dan bukan peserta TBA-SBB; 3) menganalisis perbedaan penerapan
(praktek) pendidikan holistik sesuai dengan konsep Developmentally
Appropriate Practices (DAP) pada TBA-SBB dan bukan TBA-SBB (TK formal); 4)
menganalisis dampak pendidikan holistik yang diterapkan di TBA-SBB terhadap
kecerdasan majemuk anak; dan 5) mengidentifikasi manfaat yang dirasakan oleh
orang tua, guru, dan masyarakat terhadap terselenggaranya pendidikan holistik
berbasis karakter di TBA-SBB dan bukan TBA-SBB. mengalami
kemajuan dan lebih baik dari Vietnam, namun kondisi tersebut merupakan suatu
parameter masih buruknya kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kesehatan
dan gizi serta pelayanan sosial di Indonesia, bahkan bila dibandingkan dengan
negara Vietnam yang baru merdeka. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi bangsa
Indonesia untuk menempatkan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan
sejak usia prasekolah guna membentuk kualitas SDM yang lebih baik. Dengan porsi
pembentukan perilaku dan karakter pada kurikulum pendidikan diharapkan akan
terbentuk kualitas anak, termasuk kualitas karakternya, yang jauh lebih baik.
Diharapkan pada dekade mendatang akan mampu bersaing dengan bangsa.
b.
Metode
Desain
penelitian ini adalah cross sectional study. Populasi penelitian
ini adalah anak usia prasekolah (5-7 tahun), baik yang bersekolah di
TBA-SBB dan TK, maupun yang tidak bersekolah di TBA-SBB/TK di 21 kecamatan di
Kabupaten Aceh Utara, NAD. Penelitian ini dilaksanakan di 5 (lima) kecamatan
terpilih, yaitu Nisam, Syamtalira Aron, Baktiya, dan Baktiya Barat. Total anak
contoh dan keluarga contoh yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 208.
c.
Pengolahan dan
Analisis Data
d.
Data hasil penelitian
yang dikumpulkan dengan menggunakan skala ordinal dihitung menggunakan
persentase untuk memudahkan perbandingan, selanjutnya dikategorikan menjadi
baik, kurang dan cukup mengikuti sebaran normatif, yaitu : 1) baik (≥80%), 2)
cukup (60-80%), dan 3) kurang (<60%). Sementara itu, data bersifat interval
dan rasio seperti data karakteristik anak dan keluarga dikategorikan mengikuti
sebaran normatif. Data kuantitatif yang terkumpul dalam penelitian ini, diolah
menggunakan nilai rata-rata, sebaran, dan persentase serta disajikan dalam
bentuk tabulasi silang maupun dalam bentuk grafik. Selanjutnya data dianalisis
menggunakan uji beda untuk melihat perbedaan antar kelompok dan uji regresi
untuk menilai dampak.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakter anak
Dari hasil penelitian terlihat bahwa karakter cinta Tuhan dan
ciptaan-Nya dari anak TBA-SBB dan TK berbeda signifikan dengan anak kelompok
anak tidak bersekolah Perbedaan cukup besar terdapat pada kemampuan anak yang
telah bersekolah (baik TBA -SBB maupun TK) untuk mengerti doa dan menjalankan
ibadah sesuai dengan tuntunan agama.Dalam pilar karakter dermawan, suka menolong dan gotong
royong, anak dari kelompok TBA-SBB memiliki skor paling tinggi dari dua
kelompok lainnya, dan anak kelompok tidak bersekolah memiliki skor paling
rendah. Perbedaan antar ketiga kelompok dalam perilaku dermawan dan suka
menolong signifikan secara statistik, sekaligus menunjukkan pengaruh keberadaan
sekolah pada karakter anak tersebut.
Dari
hasil penelitian terlihat bahwa karakter kepercayaan diri anak TBA-SBB jauh
lebih tinggi dibandingkan anak TK sekalipun. Hasil uji statistik juga
memperlihatkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Perbedaan ini
mencerminkan adanya pengaruh eksternal dan internal seperti karakteristik keluarga
dan sekolah dimana keduanya berada.
2. Kecerdasan
Majemuk Anak
3.
Pada
kelompok TBA-SBB dan TK, anak-anak menerima stimulasi belajar, akademik,
bahasa, motorik, dan musik melalui kurikulum pendidikan di sekolah dan
interaksi antar siswa di sekolah. Hasil penelitian seperti ditunjukkan pada
Gambar 3, memperlihatkan bahwa pendidikan melalui TK dan TBA-SBB membuat anak
pada kedua kelompok lebih tinggi dalam keterampilan motoriknya.
4.
Dilihat dari
keterampilan berbahasa, anak kelompok TBA-SBB lebih unggul daripada anak
kelompok lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan anak untuk mengenal
huruf, menyusun kalimat, dan mengenal makna kata pada anak TBA-SBB lebih baik
dibandingkan anak TK terlebih dibandingkan anak tidak bersekolah. Secara
statistik perbedaan antara ketiga kelompok anak sangat signifikan (p<0,05).
5.
Kecerdasan logis
matematis anak diperoleh dengan menguji kemampuan mencocokkan angka dengan
jumlah, mengelompokkan, mengurutkan, dan menghitung. Hasil uji beda menunjukkan
perbedaan signifikan dalam kecerdasan logis antara anak kelompok TBA-SBB dengan
kelompok anak TK terlebih kelompok anak tidak bersekolah.
3.
Kesimpulan
Karakter anak peserta TBA-SBB secara signifikan lebih baik
dibandingkan anak kelompok tidak bersekolah, demikian juga dibandingkan dengan
anak kelompok TK. Dalam kecerdasan majemuknya, anak dari kelompok TBA-SBB
memiliki kecerdasan majemuk paling tinggi dan berbeda signifikan dalam semua
aspek kecerdasan majemuk. Karakter dan kecerdasan majemuk anak sangat
dipengaruhi oleh penerapan pendidikan holistik. Dikontrol dengan peubah
sekolah, umur, dan jenis kelamin anak, serta peubah keluarga, anak yang
mengikuti sekolah yang menerapkan pendidikan holistik akan memiliki skor
karakter dan kecerdasan majemuk yang lebih tinggi.
D.
PEMBAHASAN
Artikel Jurnal yang berjudul Dampak Pendidikan Holistik Pada
Pembentukan Karakter Dan Kecerdasan Majemuk Anak Usia Pra Sekolah ini
sangat membantu dalam lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan
non-formal. Mengingat masih jarang sekali penelitian yang mengarah pada
pendidikan non-formal. Adapun kami sebagai review akan mencoba untuk
menguraikan kelebihan dan kekurangan dari artikel jurnal ini:
1.
Kelebihan
jurnal
Kelebihan
dari artikel jurnal ini adalah membehas langsung tentang pendidikan non-formal
sehingga penelitian ini akan sangat bermanfaat sekali menginggat masih sangat
jarang penelitian yang mengarah pada lembaga non-formal khususnya anak-anak
usia TK. Padahal usia manusia yang paling rentan untuk menentukan baik atau
buruk seorang anak terletak pada usia tersebut. Menurut teori belajar Pigmet
usia pra-sekolah (4 th) adalah usia dimana anak berada pada proses tahab
berkembangan berpikir secara intuitif, Artikel ini sesuai dengan teori tersebut
sebab dalam penelitian ini anak usia dini (4 th) ditemukan memiliki kecerdasan
musical yang harus dilatih sejak masa-masa dini. Pembelajaran music ini akan
lebih efektif diterima siswa usia dini dan mempercepat mereka dalam menerima
pelajaran dibandingkan dengan metode cramah yang sudah diterapkan di
sekolah-sekolah.
Menurut
prspektif psikologi seorang yang dikembangkan kecerdasan musiknya akan lebih
cepat menerima ilmu pengetahuan. ulama-ulama jaman dahulu menggunakan music
sebagai sarana dakwah dan ini lebih efektif digunakan daripada pidato. Namun
kerena perubahan zaman yang mencoreng dunia music seperti munculnya music rock
dan dangdut koplo membuat music seolah tercemar
dan banyak ulama jaman sekarang yang mengharamkan music.
2.
Kekurangan
jurnal
Kekurangan
dari Artikel Jurnal ini adalah tidak memberikam pengertian yang cukup mengenai
kecerdasan majemuk hanya disinggung kecerdasan music saja. Padahal kecerdasan
majemuk itu jumlahnya ada delapan, hal ini mengakibatkan minimnya referensi
bagi pembaca yang ingin nenggunakan artikel jurnal ini untuk dijadikan bahan
rujukan. Dari segi bahasa,bahasa yang dipergunakan sangatlah ilmiah, ilmiah
untuk ukuran Perguruan Tinggi atau Universitas sangatkah ditekankan, namun pemakai/
consumen dari penelitian kebanyakan adalah guru TK jadi guru TK akan lebih
mudah memahami bahasa apabila menggunakan bahasa yang tidak terlalu ilmiah.
E.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Dari review
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa:
a.
Adanya
Perbedaan cukup besar terdapat pada kemampuan anak yang telah bersekolah (baik
TBA -SBB maupun TK) untuk mengerti doa dan menjalankan ibadah sesuai dengan
tuntunan agama.Dalam pilar karakter
dermawan, suka menolong dan gotong royong, anak dari kelompok TBA-SBB memiliki
skor paling tinggi dari dua kelompok lainnya, dan anak kelompok tidak
bersekolah memiliki skor paling rendah. Perbedaan antar ketiga kelompok dalam
perilaku dermawan dan suka menolong signifikan secara statistik, sekaligus
menunjukkan pengaruh keberadaan sekolah pada karakter anak tersebut.
b.
Ditemukannya
kecerdasan majemuk pada anak usia TK yang harus sudah mulai dilatih
c.
Ditemukannya
kecerdasan musical pada anak usia TK yang juga harus mulai dikembangkan.
2.
Saran
Review
memberikan saran yang ditujukan kepada jurnal ini, adapun masukannya adalah
sebagai berikut:
1.
Penulisan
harus memperhatikan kepada konsumsi/ pemakai jurnal, karena ini yang diteliti
adalah sekoah usia TK maka hendaknya menggunakan bahasa yang lebih mudah
dipahami oleh guru TK, sehingga tidak menyulitkan guru TK untuk menggunakan
jurnal ini.
2.
Sebaiknya
keteranga akan materi tentang kecerdasan
majemu ditambah.
No comments:
Post a Comment