Friday, December 19, 2014

contoh review jurnal

REVIEW JURNAL
DAMPAK PENDIDIKAN HOLISTIK PADA PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KECERDASAN MAJEMUK ANAK USIA PRA SEKOLAH

(ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam)




NAMA
BUDI SANTOSO (14160049)
DOSEN PENGAMPU
SYARIFAN NURJAN, MA


MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2014




KATA PENGANTAR
Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  review jurnal ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan dengan Psikologi Pendidikan Islam yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari jurnal yang kami dapatkan di Goole Cendikia. Review ini di tulis oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya review ini dapat terselesaikan.
Semoga review ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhamadiyah Ponorogo, Saya sadar bahwa review  ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan Review  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.


                                                                                                            Reviewer



A.    PENDAHULUAN

Keberhasilan sebuah proses pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Pembentukan karakter dengan demikian haruslah menjadi prioritas dalam pembangunan kualitas sumberdaya manusia Indonesia, terutama dalam menghadapi globalisasi informasi dan persaingan yang makin terbuka dengan negara-negara tetangga di Asia. Menurut Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) disebutkan bahwa peringkat HDI Indonesia pada tahun 2003, 2004, dan 2005 berada di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan bahkan Vietnam. Meskipun pada tahun 2006 HDI Indonesia mengalami kemajuan dan lebih baik dari Vietnam, namun kondisi tersebut merupakan suatu parameter masih buruknya kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi serta pelayanan sosial di Indonesia, bahkan bila dibandingkan dengan negara Vietnam yang baru merdeka. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk menempatkan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan sejak usia prasekolah guna membentuk kualitas SDM yang lebih baik. Dengan porsi pembentukan perilaku dan karakter pada kurikulum pendidikan diharapkan akan terbentuk kualitas anak, termasuk kualitas karakternya, yang jauh lebih baik. Diharapkan pada dekade mendatang akan mampu bersaing dengan bangsa
Atas dasar itulah,maka terlahirlah pemikiran untuk membuat artikel jurnal yang berjudul ‘Dampak Pendidikan Holistik Pada Pembentukan Karakter Dan Kecerdasan Majemuk Anak Usia Pra Sekolah’ ini kami pilih untuk menyelesaikan tugas Review jurnal kami. Tentunya tulisan ini bukan Firman Tuhan karena itu kami mencoba untuk mengkritisi Artikel itu baik dari berbagai sudut pandang.

B.     RINGKASAN JURNAL
1.      Identitas Jurnal
Judul  
Dampak Pendidikan Holistik Pada Pembentukan Karakter dan Kecerdasan Majemuk Anak Usia Pra Sekolah.
Penulis
Melly Latifah N dan Eti Hernawati
Nama Jurnal
 Kel dan Kons
Edisi
Januari 2009
Vol
2 No.1



           



2.      Ringkasan Jurnal
a.       Pendahuluan
Di Kabupaten Aceh Utara, Propinsi NAD, hingga tahun 2006 telah didirikan sekitar 113 TBA-SBB yang menerapkan kurikulum pendidikan holistik berbasis karakter. TBA-SBB merupakan pendidikan nonformal anak usia prasekolah yang dikembangkan oleh the Indonesia Heritage Foundation sejak tahun 2001. Oleh karenanya, pada tahun 2007 dilakukan penelitian payung dengan judul “Studi Evaluasi Keberhasilan Program Taman Bermain Anak Semai Benih Bangsa di Kabupaten Aceh Utara, NAD” (Hartoyo et al. 2007 dan Hastuti & Alfiasari 2008). Tujuan khusus, sebagai bagian dari penelitian payung tersebut, yang dimuat dalam artikel ini adalah: 1) menganalisis perbedaan karakter anak peserta TBA-SBB dan bukan peserta TBA-SBB (siswa TK formal dan anak usia prasekolah yang tidak bersekolah); 2) menganalisis perbedaan kecerdasan majemuk anak peserta TBA-SBB dan bukan peserta TBA-SBB; 3) menganalisis perbedaan penerapan (praktek) pendidikan holistik sesuai dengan konsep Developmentally Appropriate Practices (DAP) pada TBA-SBB dan bukan TBA-SBB (TK formal); 4) menganalisis dampak pendidikan holistik yang diterapkan di TBA-SBB terhadap kecerdasan majemuk anak; dan 5) mengidentifikasi manfaat yang dirasakan oleh orang tua, guru, dan masyarakat terhadap terselenggaranya pendidikan holistik berbasis karakter di TBA-SBB dan bukan TBA-SBB. mengalami kemajuan dan lebih baik dari Vietnam, namun kondisi tersebut merupakan suatu parameter masih buruknya kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi serta pelayanan sosial di Indonesia, bahkan bila dibandingkan dengan negara Vietnam yang baru merdeka. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk menempatkan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan sejak usia prasekolah guna membentuk kualitas SDM yang lebih baik. Dengan porsi pembentukan perilaku dan karakter pada kurikulum pendidikan diharapkan akan terbentuk kualitas anak, termasuk kualitas karakternya, yang jauh lebih baik. Diharapkan pada dekade mendatang akan mampu bersaing dengan bangsa.

b.      Metode
Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah anak usia prasekolah (5-7 tahun), baik yang bersekolah di TBA-SBB dan TK, maupun yang tidak bersekolah di TBA-SBB/TK di 21 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, NAD. Penelitian ini dilaksanakan di 5 (lima) kecamatan terpilih, yaitu Nisam, Syamtalira Aron, Baktiya, dan Baktiya Barat. Total anak contoh dan keluarga contoh yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 208.

c.       Pengolahan dan Analisis Data
d.       
Data hasil penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan skala ordinal dihitung menggunakan persentase untuk memudahkan perbandingan, selanjutnya dikategorikan menjadi baik, kurang dan cukup mengikuti sebaran normatif, yaitu : 1) baik (≥80%), 2) cukup (60-80%), dan 3) kurang (<60%). Sementara itu, data bersifat interval dan rasio seperti data karakteristik anak dan keluarga dikategorikan mengikuti sebaran normatif. Data kuantitatif yang terkumpul dalam penelitian ini, diolah menggunakan nilai rata-rata, sebaran, dan persentase serta disajikan dalam bentuk tabulasi silang maupun dalam bentuk grafik. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji beda untuk melihat perbedaan antar kelompok dan uji regresi untuk menilai dampak.

C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.     Karakter anak
Dari hasil penelitian terlihat bahwa karakter cinta Tuhan dan ciptaan-Nya dari anak TBA-SBB dan TK berbeda signifikan dengan anak kelompok anak tidak bersekolah Perbedaan cukup besar terdapat pada kemampuan anak yang telah bersekolah (baik TBA -SBB maupun TK) untuk mengerti doa dan menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama.Dalam pilar  karakter dermawan, suka menolong dan gotong royong, anak dari kelompok TBA-SBB memiliki skor paling tinggi dari dua kelompok lainnya, dan anak kelompok tidak bersekolah memiliki skor paling rendah. Perbedaan antar ketiga kelompok dalam perilaku dermawan dan suka menolong signifikan secara statistik, sekaligus menunjukkan pengaruh keberadaan sekolah pada karakter anak tersebut.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa karakter kepercayaan diri anak TBA-SBB jauh lebih tinggi dibandingkan anak TK sekalipun. Hasil uji statistik juga memperlihatkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Perbedaan ini mencerminkan adanya pengaruh eksternal dan internal seperti karakteristik keluarga dan sekolah dimana keduanya berada.

2.      Kecerdasan Majemuk Anak
3.      
Pada kelompok TBA-SBB dan TK, anak-anak menerima stimulasi belajar, akademik, bahasa, motorik, dan musik melalui kurikulum pendidikan di sekolah dan interaksi antar siswa di sekolah. Hasil penelitian seperti ditunjukkan pada Gambar 3, memperlihatkan bahwa pendidikan melalui TK dan TBA-SBB membuat anak pada kedua kelompok lebih tinggi dalam keterampilan motoriknya.
4.      
Dilihat dari keterampilan berbahasa, anak kelompok TBA-SBB lebih unggul daripada anak kelompok lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan anak untuk mengenal huruf, menyusun kalimat, dan mengenal makna kata pada anak TBA-SBB lebih baik dibandingkan anak TK terlebih dibandingkan anak tidak bersekolah. Secara statistik perbedaan antara ketiga kelompok anak sangat signifikan (p<0,05).
5.      
Kecerdasan logis matematis anak diperoleh dengan menguji kemampuan mencocokkan angka dengan jumlah, mengelompokkan, mengurutkan, dan menghitung. Hasil uji beda menunjukkan perbedaan signifikan dalam kecerdasan logis antara anak kelompok TBA-SBB dengan kelompok anak TK terlebih kelompok anak tidak bersekolah.

3.      Kesimpulan

Karakter anak peserta TBA-SBB secara signifikan lebih baik dibandingkan anak kelompok tidak bersekolah, demikian juga dibandingkan dengan anak kelompok TK. Dalam kecerdasan majemuknya, anak dari kelompok TBA-SBB memiliki kecerdasan majemuk paling tinggi dan berbeda signifikan dalam semua aspek kecerdasan majemuk. Karakter dan kecerdasan majemuk anak sangat dipengaruhi oleh penerapan pendidikan holistik. Dikontrol dengan peubah sekolah, umur, dan jenis kelamin anak, serta peubah keluarga, anak yang mengikuti sekolah yang menerapkan pendidikan holistik akan memiliki skor karakter dan kecerdasan majemuk yang lebih tinggi.

D.    PEMBAHASAN
Artikel Jurnal yang berjudul Dampak Pendidikan Holistik Pada Pembentukan Karakter Dan Kecerdasan Majemuk Anak Usia Pra Sekolah ini sangat membantu dalam lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan non-formal. Mengingat masih jarang sekali penelitian yang mengarah pada pendidikan non-formal. Adapun kami sebagai review akan mencoba untuk menguraikan kelebihan dan kekurangan dari artikel jurnal ini:

1.      Kelebihan jurnal
Kelebihan dari artikel jurnal ini adalah membehas langsung tentang pendidikan non-formal sehingga penelitian ini akan sangat bermanfaat sekali menginggat masih sangat jarang penelitian yang mengarah pada lembaga non-formal khususnya anak-anak usia TK. Padahal usia manusia yang paling rentan untuk menentukan baik atau buruk seorang anak terletak pada usia tersebut. Menurut teori belajar Pigmet usia pra-sekolah (4 th) adalah usia dimana anak berada pada proses tahab berkembangan berpikir secara intuitif, Artikel ini sesuai dengan teori tersebut sebab dalam penelitian ini anak usia dini (4 th) ditemukan memiliki kecerdasan musical yang harus dilatih sejak masa-masa dini. Pembelajaran music ini akan lebih efektif diterima siswa usia dini dan mempercepat mereka dalam menerima pelajaran dibandingkan dengan metode cramah yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah.
Menurut prspektif psikologi seorang yang dikembangkan kecerdasan musiknya akan lebih cepat menerima ilmu pengetahuan. ulama-ulama jaman dahulu menggunakan music sebagai sarana dakwah dan ini lebih efektif digunakan daripada pidato. Namun kerena perubahan zaman yang mencoreng dunia music seperti munculnya music rock dan dangdut koplo membuat music seolah tercemar  dan banyak ulama jaman sekarang yang mengharamkan music.

2.      Kekurangan jurnal
Kekurangan dari Artikel Jurnal ini adalah tidak memberikam pengertian yang cukup mengenai kecerdasan majemuk hanya disinggung kecerdasan music saja. Padahal kecerdasan majemuk itu jumlahnya ada delapan, hal ini mengakibatkan minimnya referensi bagi pembaca yang ingin nenggunakan artikel jurnal ini untuk dijadikan bahan rujukan. Dari segi bahasa,bahasa yang dipergunakan sangatlah ilmiah, ilmiah untuk ukuran Perguruan Tinggi atau Universitas sangatkah ditekankan, namun pemakai/ consumen dari penelitian kebanyakan adalah guru TK jadi guru TK akan lebih mudah memahami bahasa apabila menggunakan bahasa yang tidak terlalu ilmiah.
E.     KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
Dari review diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa:
a.       Adanya Perbedaan cukup besar terdapat pada kemampuan anak yang telah bersekolah (baik TBA -SBB maupun TK) untuk mengerti doa dan menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama.Dalam pilar  karakter dermawan, suka menolong dan gotong royong, anak dari kelompok TBA-SBB memiliki skor paling tinggi dari dua kelompok lainnya, dan anak kelompok tidak bersekolah memiliki skor paling rendah. Perbedaan antar ketiga kelompok dalam perilaku dermawan dan suka menolong signifikan secara statistik, sekaligus menunjukkan pengaruh keberadaan sekolah pada karakter anak tersebut.
b.      Ditemukannya kecerdasan majemuk pada anak usia TK yang harus sudah mulai dilatih
c.       Ditemukannya kecerdasan musical pada anak usia TK yang juga harus mulai dikembangkan.

2.      Saran
Review memberikan saran yang ditujukan kepada jurnal ini, adapun masukannya adalah sebagai berikut:
1.      Penulisan harus memperhatikan kepada konsumsi/ pemakai jurnal, karena ini yang diteliti adalah sekoah usia TK maka hendaknya menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh guru TK, sehingga tidak menyulitkan guru TK untuk menggunakan jurnal ini.
2.      Sebaiknya keteranga akan  materi tentang kecerdasan majemu ditambah.



No comments:

Post a Comment