Tuesday, January 13, 2015

REVIEW JURNAL PENDIDIKAN KARAKTER




A.    Pendahuluan
Dewasa ini, seorang pendidik merasa kesulitan untuk mengendalikan prilaku peserta didik. Masuknya budaya barat ke Indonesia itulah yang sealu dijadikan kambing hitam dalam kasus merosotnya akhlak peserta didik. Itupun juga tidak bisa dikatakan salah kerena mereka memasukkan budaya barat dalam seluruh kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah  melalui TV. Tontonan televisi sekarang ini tidaklah mendidik seorang anak menajadi akhlak yang berakhlak karimah malah sebaliknya menjadikan akhlak mereka menjadi lebih buruk. Didalam televisi tontonan yang berbau pornografi, minuman keras, perjudian, pencurian adalah  bukanlah hal yang tabu lagi melainkan dianggab sesuatu yang biasa.

Indonesia yang memegang budaya ketimuran yang dikenal sebagai masyarakat yang memiliki budaya yang sopan dan  pemalu yang sangat tinggi juga tidak mampu melawan arus budaya barat sehingga dampak buruk ini sampai kepada peserta didik sungguh sangat gawat, seorang anak didik sudah harus megkonsumsi tontonan seperti itu setiap harinya, tidak sadar mereka dengan Televisi mereka dijajah oleh budaya asing yang menjadikan diri mereka menjadi konsumtif dan amoral.
Tidak heran apabila kita sering mendengar ada pelajar yang terkana kasus sekolah hamil diluar nikah, anak-anak tertangkap basah mengkonsumsi miras dengan teman-temannya. Ini semua tidak luput dari yang mereka tonton setiap hai yaitu sebuah kotak berbentuk  segi empat kecil yang selalu di lihatnya yaitu televisi. Sesuatu yang kecil mampu untuk merusak akhlak seseorang bahkan mampu menghancurkan masa depannya.
Karena itu dalam Review ini penulis memilih jurnal yang berjudul ‘Manajemen Sekolah Berbasis karekter’, pada jurnal ini akan dibahas tentang hubunngan karakter yang baik akan menjadi modal utama anak untuk mendapatkan prestasi belajar.
Reviewer menganggap penting masalah Manajemen Berbasis Sekolah ini mengingat karakter yang baik wajib dimiliki oleh setiap peserta didik. Sehingga tujuan pembelajaran membentuk kemajuan peradaban dan meningkatkan kualitas hidup suatu bangsa dapat dilaksanakan, dan hal ini haruslah dimulai dari pembentukan karakter yang baik disekolah.



B.     Ringkasan Jurnal
1.      Identitas Jurnal
Nama Jurnal
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan
Judul
Manajemen Sekolah Berbasis Karakter
Penulis
Asep Saepul Hidayat
Penerbit
STIE Yasa Anggana Garut
Edisi
Volume 1, No. 1 Januari 2012
Hal
Halaman 8-22
E-mail
2.      Ringkasan Jurnal
a.       Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat menciptakan kemajuan peradaban dan peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan, faktor pembentukan karakter dan kecakapan hidup merupakan hal yang perlu diperhatikan. Beberapa kenyataan berkenaan dengan rendahnya karakter pada peserta didik, khususnya di Wilayah Kabupaten Garut, berdasarkan hasil kajian penulisan pendahuluan penulis yang telah divalidasi dengan data yang dimiliki oleh kepala seksi kesiswaan dan kelembagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, diantaranya sebagai berikut : (1) Rendahnya tingkat kejujuran siswa, yang dibuktikan dengan adanya budaya nyontek pada saat setiap momen tes (ujian); (2) Menurunnya etika dalam bersikap dan rasa hormat kepada pihak yang lebih tua, orang tua dan guru; (3) Menurunnya etika dalam menggunakan bahasa yang sopan dan santun; (4) Meningkatnya kasus perkelahian dan kriminal yang dilakukan oleh peserta didik pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah; (5) Meningkatnya kasus kenakalan remaja (berupa kasus perkelahian, narkoba dan kasus seksual) yang sebagian besar dilakukan oleh siswa pendidikan menengah; (6) Meningkatnya jumlah dan ragam kegiatan pada kelompok remaja, berupa beberapa kegiatan yang mengarah pada kenakalan remaja atau bentuk-bentuk kegiatan yang negatif. Permasalahan tersebut di atas, merupakan sebagaian dari beberapa permasalahan yang ditemukan dan peningkatan kearah negatif juga lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan nilai positif, tetapi kenyataan tersebut, cukup memberikan informasi tentang rendahnya karakter peserta didik dan meningkatkan kekhawatiran terhadap perkembangan karakter, watak serta akhlaq peserta didik.


Manajemen sekolah berbasis karakter, dimaksudkan sebagai proses manajemen sekolah di setiap tingkat satuan pendidikan, yang selalu memperhatikan, mempertimbangkan dan menginternalisasi serta mengintegrasikan nilai-nilai karakter yang bersumber dari nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai moral, nilai-nilai budaya, nilai-nilai kearifan lokal dan syariat agama, serta tatanan kebangsaan dan kebijakan pemerintah yang diaktualisasikan pada setiap tindakan pengelolaan pendidikan.
b.      Kajian Teori
Dua kelompok kajian pustaka yang mendukung terhadap kajian penulisan ini, adalah kajian konsep pendidikan karakter dan konsep manajemen sekolah berbasis karakter.
c.        
Pendidikan     Karakter.  Karakter  adalah wujud pemahaman dan pengetahuan seseorang tentang nilai-nilai mulia dalam kehidupan yang bersumber dari tatanan budaya, agama dan kebangsaan seperti : nlai moral, nilai etika, hukum, nilai budi pekerti, kebajikan dan syari’at agama dan budaya serta diwujudkan dalam sikap, perilaku dan kepribadian sehari-hari hingga mampu membedakan satu dengan lainnya

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action), tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan serta mampu membedakan satu dengan lainnya. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Daniel (2007) tentang “Keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80% dipengaruhi oleh kecerdasan emosi (EQ), dan hanya 20% ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ)”.

Manajemen Sekolah Berbasis Karakter (MSBK). Berkenaan dengan pengertian manajemen sekolah berbasis karakter yang memungkinkan dilakukan di tingkat sekolah, maka Culberston. (1982), mengemukakan bahwa :
Some characteristics of the school management process of character in an school unit, which are: (1) Integrate the values of the characters in the whole school management activities; (2) Integrating the values of the characters in the overall school performance activity; (3) Integrating the value-character value to the overall performance of personnel activities; (4) Integrate the values of the characters on the overall activities of educational services; and (5) Integrating the values of the characters in the whole learning activities.
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa: Beberapa karakteristik dari proses manajemen sekolah yang berkarakter mulia pada suatu satuan pendidikan, diantaranya adalah: (1) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada keseluruhan kegiatan manajemen sekolah; (2) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada keseluruhan kegiatan kinerja sekolah; (3) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada keseluruhan kegiatan kinerja personil; (4) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada keseluruhan kegiatan layanan pendidikan; dan (5) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada keseluruhan kegiatan pembelajaran. Jadi bahwa keberhasilan dalam proses pembentukan karakter lulusan suatu satuan pendidikan, akan ditentukan bukan oleh kekuatan proses pembelajaran, tetapi akan ditentukan oleh kekuatan manajemennya, yang mengandung pengertian bahwa mutu karakter lulusan memiliki ketergantungan kuat terhadap kualitas manajemen sekolahnya. Hal ini disebabkan karena proses pembentukan karakter harus terintegrasi kedalam berbagai bentuk kegiatan sekolah.

Berdasarkan paparan tersebut, maka untuk menunjang keberhasilan proses pembentukan karakter peserta didik melalui pendidikan berbasis karakter, harus ditunjang dengan implementasi manajemen sekolah berbasis karakter, yakni sistem pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dengan menginternalisasikan dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada : (a) setiap komponen manajemen sekolah (input, proses dan output/outcome); (b) pada proses perencanaan, pengorganisasian, implemen-tasi, pengawasan dan evaluasi manajemen sekolah; dan (c) pada sasaran kinerja sekolah, yakni pengelolaan (kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana prasarana, administrasi, keorganisasian, peran masyarakat, dan lingkungan, iklim serta budaya) berbasis karakter.
d.      Pembahasan

Kebijakan implementasi manajemen sekolah berbasis karakter, beberapa komponen yang harus dipersipakan dalam formula kebijakan diantaranya sebagai berikut : (1) Surat Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tentang Implementasi Manajemen sekolah Berbasis Karakter pada Tingkat Satuan Pendidikan Dasar di Wilayah Kabupaten Garut; (2) Peraturan Pemerintah Daerah dalam Pembentukan Karakter Mayarakat Garut Melalui Pendidikan dan Manajemen sekolah Berbasis Karakter pada Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk tujuan tingginya vitalitas dampak dalam implementasi kebijakan tersebut, maka selayaknya: (1) dikaji ulang dengan identifikasi kebutuhan akan kebijakan yang harus dikeluarkan; (2) penyusunan rancangan kebijakan layaknya dilakukan secara terbuka dengan bagian pihak pelaksana; (3) tetapkan kekuatan peramalan hasil kebijakan; (4) sosialisasikan kebijakan

e.       Kesimpulan

Implementasi manajemen sekolah berbasis karakter, merupakan sebuah pendekatan yang sangat baik dalam upaya ketercapaian tujuan pendidikan nasioal, secara filosofi, manajemen pendidikan berbasis karakter, merupakan kewajiban dan hakekat yang seharusnya terkondisikan sebagaimana fislosof dan tujuan pendidikan nasioanl yakni pembentukan peserta didik yang berwatak dan berakhlak. Aspek utama yang harus diperhatikan dalam implementasi manajemen strategi ini diantaranya adalah : (1) pemilihan strategi tepat yang diterapkan pada sasaran input, proses dan hasil yang memiliki relevansi tinggi terhadap tujuan pendidikan nasional; (2) Manajemen pendidikan berbasis karakter, lebih tertuju kepada perilaku, watak dan akhlak dari pelaku manajemennya dengan sasaran karakter peserta didik, oleh karena itu hal yang paling utama adalah membangun sumber daya manusia (pendidik & tenaga kependidikan yang berkarakter) terlebih dahulu; (3) Rumuskan dan tetapkan indikator keberhasilan yang mencakup aspek input, proses, output dan outcome pada keseluruhan unsur kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi ketercapaian program, yang diakhir dengan tindak lanjut perbaikan berkelanjutan; (4) Desain manajemen pendidikan berbasis karakter, yakni langkah-langkah yang berkaitan dengan seluruh unsur kegiatan dan strategi pada komponen efesiensi input, efektivitas proses, produktivitas output dan relevansi outcome dengan tujuan pendidikan nasional; (5) Strategi evaluasi manajemen sekolah berbasis karakter diantaranya adalah evaluasi diri yang dilakukan pihak internal sekolah dan evaluasi program yang dilakukan pihak eksternal yang berwenang; (6) Dalam implementasi manajemen sekolah berbasis karakter, harus diantisipasi oleh pihak sekolah, bahwa hambatan yang paling utamaadalah rendahnya kompetensi spritual karakter pada pendidik dan tenaga kependidikan; (7) Untuk optimalisasi keberhasilan manajemen sekolah berbasis karakter, terkait dan memiliki ketergantungan tinggi terhadap realisasi kebutuhan kebijakan yang secara langsung berkenaan dengan manajemen sekolah berbasis karakter, baik dari dinas pendidikan ataupun pemerintah daerah.


3.      Pembahasan

Artikel Jurnal yang berjudul Manajemen Sekolah Berbasis Karakter ini meruapakan konsep pemikiran yang sangat menarik, dimana saat ini peserta didik sedang mengalami krisis moral yang disebabkan membanjirnya budaya barat yang masuk ke Indonesia.
Secara umum pendahuluan Jurnal ini membahas tentang penelitian terdalulu yang berkesimpulan bahwa rendahnya karakter pada peserta didik, khususnya di Wilayah Kabupaten Garut, berdasarkan hasil kajian penulisan pendahuluan penulis yang telah divalidasi dengan data yang dimiliki oleh kepala seksi kesiswaan dan kelembagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut selain itu bagian pendahuluan juga berbicara tentang Manajemen Sekolah Berbasis Karakter.
Pada penulisan Jurnal ini menggunakan kajian konsep pendidikan karakter dan konsep manajemen sekolah berbasis karakter seperti yang dikemukakan pada pendahuluan.
Namun, sebagus apapun konsep pendidikan pastilah memiliki sebuah celah atau kelemahan, begitu pula dengan penelitian ini dalam penelitian ini pereview menemukan kelemahan-kelemahan, adapun kelemahan itu adalah:
1.      apabila Manajemen Pendidikan Berbasis Karakter ini di berlakukan akan mendapatkan kontrofersi/ peetentangan yang sangat besar terutama dari masyarakat abangan, pada hakekatnya setiap perubahan pasti akan mendapatkan sebuah pertentangan dari pihak lain maupun masyarakat. Kalau perubahanya secara besar-besaran pastinya akan mengundang pertentangan yang semakin besar. Setidaknya kalau inginmenerapkan Manajemen Sekolah Berbasis Karekter haruslah mempersiapkan segala resikonya termasuk bersiap akan terjadinya respon yang kurang baik dari masyarakat terutama pada tahun awal diberlakukannya Manajemen itu. Selain pertentangan dari pihak masyarakat (termasuk wali murid) akan juga datang pertentangan dari peserta didik, karena siswa harus mengubah karakter/kebiasaannya dan itu tidak bisa dilakukan secara instan pastinya memerlukan waktu dan tenaga yang besar.
2.      Menurunkan citra sekolah pada tahun-tahun pertama. Sebuah kebaikan biasanya terasa ‘asing’ dan akan dijauhi oleh banyak orang apalagi merubah karakter pastiya akan lebih dijauhi, namun ini hanya akan berlaku pada tahun awal saja.
tentunya diantara kelemahan itu penulis juga menemukan kelebihan dari jurnal ini adapun kelebihan dari jurnal adalah:
1.      tema dari konsep jurnal ini adalah pendidikan karakter yang sangat dicari-cari dan dirindukan pada saat ini.
2.      tema dari konsep dalam jurnal ini sangat simple dan sangat cocok dengan budaya indionesia yang memegang budaya ketimuran. apalagi di Jawa Timur yang memiliki latar belakang pondok yang sangat kaut.
















No comments:

Post a Comment