Tuesday, January 13, 2015

ABU HURAIRAH

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Menurut Ibn Manshur kata hadist berasal dari bahasa Arab, yaitu al-hadist, al-hadistandan al-hudsan.Secara etimologis, kata ini memiliki banyak arti, diantaranya al-jadid (yang baru) lawan dari al-qadim (yang lama), dan al-khabar, yang berarti kabar atau berita.Disamping pengertian tersebut, M.M. Azami mendefinisikan bahwa kata hadist secara etimologi berarti komunikasi, kisah, percakapan, religius atau sekular, historis atau kontemporer. ( Agus Solahudin dan Agus Suyadi, 2011: 13).
Hadist adalah segala sesuatu baik perkataan, perbuatan atau ketetapan Rasulullah Saw. Hal ini sangatlah menarik karena pada saat Rasulullah Saw masih hidup terdapat upaya-upaya untuk pemeliharaan hadist (menuliskan) walaupun belum ada perintah baik tertulis maupun lisan dari Rasulullah, namun bukan berarti Rasullullah melrang untuk menuliskan hadist, yang Rasul takutkan adalah ketercampuran Al-Qur’an dengan Al-Hadist, kerena memang pada saat Rasul masih hidup Al-Qur’an beum semua diturunkan ayatnya.

Salah satu periodesasi hadist adalah pada masa periodesasi sahabat. Sahabat adalah orang yang bertemu dengan Nabi Saw, dalam keadaan Islam dan mati secara Islam pula, sekalipun ia pernah murtat. (Mahmud Thahan, 1997:231).
Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Rasulullah yang juga ikut dalam meriwayatkan hadist tidak hanya meriwayatkan bahkan ia adalah periwayat hadist terbanyak yaitu sebanyak 5374 hadist. Beliau melebihi sahabat Umar (meriwayatkan 2630 hadist), Anas bin Malik (meriwayatkan sebanyak 2286 hadist), Aisyah (meriwayatkan 2210 hadist) dan Ibnu Anas (meriwayatkan sebanyak 1660 hadist). (Mahmud Thahan, 1997:232)
B.     Rumusan Masalah
1.    Siapakan Abu Hurairah itu?
2.    Bagaimana Pandangan Kaum Muhadissin tentang Abu Hurairah?
3.    Bagaimana Pembelaan terhadap Abu Hurairah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Biografi Abu Hurairah
Rasullullah Saw disebut sebagai teladan muslimin sebagai sebuah pedoman yang sanagt penting, hadist menjadi medan ilmu yang menarik bagi para ulama. Terlebih Rasulullah menempatkan mereka sebagai pewarisnya Abdullah Mahmud dan Harun,  32,vol 16 no 1 ).
Abu Hurairah adalah nama dari salah satu sahabat Rasulullah Saw. Sebelum Abu Hurairah masuk Islam namanya adalah Abdu Syams namun setelah masuk Islam namanya dirubah oleh Rasulullah menjadi Abu Hurairah, panggilan intimnya adalah ‘Abu Hirr’ beliau lebih terkesan disebut Abu Hirr dari pada Abu Hurairah. Mana Abu Hurairah sendiri adalah nama gelarnya, gelar itu diberikan katika waktu kecil dia mempunyai seekor anak kucing betina dan selalu bermain-main dengannya. Abu Hurairah masuk Islam dengan perantaraan Thufail bin Amr Ad- Dausy. Islam masuk ke negeri suku Daus kira-kira awal tahun ketujuh Hijriah, yaitu ketika ia menjadi utusan kaumnya menemui Rasulullah Saw di Madinah.
Setelah bertemu dengan Rasulullah, pemuda daus ini memutukan untuk berkhidmat (menjadi palayan) kepada Rasulullah Saw dan menemani beliau. Kerena itu ia tinggal di masjid dimana Rasulullah mengajar dan menjadi imam. Selama Rasulullah masih hidup Abi Hurairah tidak pernah kawin tetapi ia memiliki ibu yang syirik, namun karena berbaktinya Abu Hurairah dengan ibunya ia meminta kepada Rasulullah untuk mendoakan ibunya agar masuk Islam, tidak lama seteah itu ibunya mengucapkan dua kalimah syahadat.
Pada mulanya hidup Abu Hurairah sangat menderita. Kadang-kadang ia terpaksa absen menghadiri majelis ta’lim Rasulullah Saw, karena lapar dan kesulitan hidup yang tidak dialami orang lain. bahkan dia pernah mengikatkan batu diperutnya karena sangking laparnya
Abu Hurairah adalah seseorang yang  memiliki akal yang cerdas, sebagaimana diterangkan oleh Zaid bin Tsabit, pada suatu hari ketika saya dan Abu Hurairah serta seorang sahabat lain berada didalam masjid, kami berdoa kepada Allah SWT dan berdzikir. Tiba-tiba Rasulullah Saw mwndatangi kami, lalu beliau duduk didekat kami. Karena itu kami diam, kemudian Rasul berkata: Ulanglah doa dan dzikir yang kalian baca.
Lalu zaid bin Tsabit dan sahabatnya selain Abu Hurairah membaca doa kemudian Rasulullah Saw mengaminkan. Kemudia Abu Hurairah membaca doa juga ‘ya Allah, saya mohon kepada-Mu apa yang dimohon kepada dua sahabatku ini dan saya mohon kepada-Mu ilmu yang tak dapat saya lupakan.’ (Hepi Andi bastoni, 2005: 122)
Pada masa hidupnya Abu Hurairah pernah menjadi walikota Madinah lebih dari satu kali. Dia diangkat menjadi walikota oleh khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Kelembutan dan keluwesan pemerintahannya tidak ada yang menandingi.
Dalam diri pribadi Abu Hurairah terkumpul kejayaan akan ilmu, ketakwaan dan wara’. Siang hari dia puasa, malam hari ia beribadah kemudian dibangunkannya istrinya, istrinya beribada di sepertiga malam juga lalu istriya membangunkan anak perempuannya, maka anak gadisnya itu beribadah di sepertiga malam terakir. Karena itu dalam rumah tangga Abu Hurairah tidak pustus-putusnya orang beribadah sepanjang malam. (Hepi Andi bastoni, 2005: 122)

B.  Pandangan Muhaddisin terhadap Abu Hurairah
Secara keseluruhan ulama ahli hadiat menyebutkan bahwa Abu Hurairah adalah seseorang yang pandai dalam mencari popularitas di kalangan sahabat Nabi terutama setelah Nabi wafat, lalu menjaga kepupolerannya itu dengan berpura-pura banyak menerima hadist dari Nabi menyebarkan hadist tersebut dengan penuh kebohongan. mereka juga menganggap Abu Hurairah adalah musuh Islam yang berselimutkan kepupolerean sebagai sahabat yang meriwayatkan hadist, mereka mengupas berbagai kelemahan Abu Hurairah sebagai manusia dan menganggab dia itu sedusta-dustanya sahabat (Badri Khaeruman, 2004:110).
Ajjaj al-Khatib mengemukakan kritik meeka yang ditujukan kepada Abu Hurairah seperti pernyataan Ibrahim Ibnu Yasar al-Nidham yang mengatakan bahwa sahabat Nabi: Umar, Ustman, Ali dan Aisyah sama sekali mendustakan periwayataan Abu Hurairah bahkab Basyar al-Marisi yang bersumber dari Umar Ibn Khattab mengatakan bahwa Abu Hurairah adalah sedusta-dustanya muhhadist
tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Abu Hurairah juga dikemukakan oleh Abd al-Husain Syaraf al-Din yang menyatakan bahwa hadist-hadist riwayat Abu Hurairah diingkari oleh semua manusia pada zamannya dan dia adalah pendusta besar dari kalangan sahabat, ulama dari kalangan Mu’tazilah, sebagian penulis menyatakan dari kalangan Syiah, yaitu Imam Abu Ja’far al- Iskafi menyatakan bahwa Umar bin Khattab pernah memukul Abu Hurairah karena terlalu banyak meriwayatkan hadist dan mareh karena ia pendusta atas nama Rasulullah Saw. Syehkh Mahmud Abu Rayyah dengan gigih menyoroti Abu Hurairah, yang ia sebut sebagai orang yang jago makan kue (syeikh al-mudhirah). bahkan Abu Rayyah menuliskan kritik itu, dalam buku Syeikh al-Mudhirah Abu Hurairah. Abu Rayyah mengemukakan bahwa Ali Ibnu Abi Thabbib Karama Allah al-Wajhah pernah menyatakan, antara lain: tidak ada yang paling berdusta atas hadist-hadist Rasulullah Saw dari laki-laki asal al-Daus ini (Abu Huirah). Ibid, 111
Dari kalangan nonmuslim mewakili kaum orientalis yang dikenal banyak menegtahui ajaran Islam, seperti Sperenger yang dikutip HAR. Gibb dan Khamer mengatakan bahwa Abu Hurairah adalah: the extreme of pious humbug, orang ekstrim yang berpurao-pura suci. dengan kata lain, Abu Hurairah ingin membuat hadist-hadist itu dengan dorongan sebagai orang suci, bukan dengan motivasi untuk berdusta.
Umar mengancam akan memukulnya, bila ia membawakan hadist, ia sendiri tidak berani mengucapkan hadist didepan Umar. Aisyah mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengan Rasulullah bercerita seperti yang diceritakan Abu Hurairah. Ali menamakan pembohongan umat, demikian pula tokoh-tokoh terdahulu, Muhammad Rasid Ridho mengatakan bahwa sekiranya Abu Hurairah meninggal sebelum Umar, maka umat Islam tidak akan mewarisi hadist-hadist yang penuh khurafat, isykalat, dan israiliyat, dan hadist-hadist yang tidak rasional.
Abu Hurairah sering menjadi saksi pelapor dari suatu kejadian, padahal  dia tidak hadir ditempat tersebut. ia hanya tinggal selama satu tahun Sembilan bulan dibalik (suffah) masjid Nabi Madinah, yaitu antara bulan Syafar tahun tujuh hijriyah, sampai bulan Zulqaidah tahun delapan. setelah itu ia berada jauh di Bahrain. Ibid, 113
Tetapi ia telah menyampaikan laporan-laporan sebagai saksi mata tentang hal-hal yang terjadi pada masa-masa sebelum dan sesudahnya. misalnya, ia mencertakan bahwa Rasulullah menyuruh Abu Thalib membaca syahadat, ketika ayah Ali sedang sekarat menghadapi maut, tetapi Abu Thalib menolak, dank arena itu Abu Thalib meninggal dalam keadaan kafir, padalah Abu Thalib meninggal tiga tahun sebelum hijrah, sedangka Abu Hurairah baru muncul dalam masyarakat Islam tujuh tahun sesudah hijrah, yakni 10 tahun sesudah meninggalnya Abu Thalib. dan ia menyampaikan hadist ini sebagai saksi mata maka dapatlah dipahami bahwa Muawiyah memberikan sejumlah uang kepadanya untuk hadist ini, sangat banyak hadistnya yang seperti ini. Ibid, 114
 Menurut pengamat sejarah, kendati pun Abu Hurairah bergaul dengan Nabi lebih akir dari sahabat lain, namun ketinggalannya kini dapat ditopang dengan sifatnya yang haus ilmu. [1] sehingga prestasi yang diraihnya begitu cemerlang, bahkan dalam bidang ilmu tertantu sempat meraih urutan pertama, yaitu dalam periwayatan hadist Nabi, mengalahkan pemuka sahabat lainnya, dia memiliki daya ingat yang kuat dan tinggi, sebagaimana orang-orang Arab terkenal memiliki hafalan yang tinggi.
Selain itu menururut analisis mereka, para penghafal hadist masih banyak yang berpendapat bahwa penulisan hadist  Nabi tidak diperkenankan. hadist-hadist yang ada pada dalam ingatan Abu Hurairah, yang ia hafal, tidak kurang dari 5.374 buah hadist, suatu jumlah perwayatan yang paling banyak diantara sahabat Nabi. data-data sejarah kehidupan Abu Hurairah yang meyakini kebenarannya oleh sebagian penulis sejarah para sahabat, khususnya Abu Hurairah adalah ungkapan Abu Hurairah adalah ungkapan Abu Hurairah sendiri yang menyatakan:
‘Ya, Rasulullah! saya mendengar banyak hadist dari engkau tapi saya sering lupa, lalu Rasulullah lalu Rasulullah mendoakan dengan isyaratnya, ia menyuruh Abu Hurairah enghamparkan kainnya, lalu Rasulullah menciduk dengan kedua tangannya, dan bersabda: ikatkanlah. kemudian Abu Hurairah mengikatkannya. Abu Hurairah mengatakan: sejak saat itu saya tidak pernah lupa sedikitpun (HR. Bukhari).
Riwayat lain juga dituturkan Abu Hurairah sendiri bahwa Rasulullah pernah bersabda, antara lain sebagai berikut:
Siapa yang membentangkan sorbannya hingga selesai pembicaraanku, kemudian ia meraihnya kepada dirinya, maka ia tak lupa satupun dari apa yang telah didengarkan daripadaku, maka kuhamparkan kainku, lalu Nabi berbicara kepadaku, kemudian aku meraih kain itu, dan setelah itu tidak ada satupun yang terupakan dari apa yang telah kudengar daripadanya. Ibid 150

Marwan Ibn Hakam saudara Muawiyah Ibn Abi Sofyan menceritakan bahwa suatu hari ia menguji kemampuan hafalan Abu Hurairah, maka dipanggilnya ia dan dibawanya duduk bersamamnya, lalu dimintanya duduk menggambarkan hadist-hadist dari Rasulullah, sementara itu disuruhnya penulisannya menuliskan apa yang diceritakan Abu Hurairah dibalik dinding sesudah berlalu setahun, dipanggilnya kembali Abu Hurairah, dan dimintanya membacakan lagi hadist-hadist yang dulu itu telah ditulis oleh sekertarisnya, ternyata tidak ada yang terlupakan oleh Abu Hurairah walaupun sepatah katair.
argument-argumen itu juga menyatakan bahwa Abu Hurairah, disamping mempunyai hafalan yang tinggi dan daya ingat yang kuat, ulet serta berkat doa dari Nabi, juga mempunyai cara hidup yang berbeda dengan kebanyakan sahabat lainnya. Ibid, 151


           


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

1.      Abu Hurairah adalah nama dari salah satu sahabat Rasulullah Saw. Sebelum Abu Hurairah masuk Islam namanya adalah Abdu Syams namun setelah masuk Islam namanya dirubah oleh Rasulullah menjadi Abu Hurairah, Mana Abu Hurairah sendiri adalah nama gelarnya, gelar itu diberikan katika waktu kecil dia mempunyai seekor anak kucing betina dan selalu bermain-main dengannya. Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak dalam meriwatatkan hadist
2.      banyak sekali orang yang mengkritisi tentang Abu Hurairah factor yang membuat kritikan itu pada umumnya adalah karena perjumpaannya dengan Nabi yang begitu singkat. Bahkan ada yang menyebut Abu Hurairah adalah sedusta-dustanya Muhadditsin.
3.      Abu Hurairah adalah orang yang yang sangat kuat hafalannya hal ini sudah teruji dan haus akan ilmu  selain itu ia adalah orang yang tekun beribadah yang tidak diragukan lagi ia didoakan langsung oleh Rasulullah Saw.

B.     saran
Demikianlah apa yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena keterbatasan pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang berhubugan dengan makalah ini, penulis berharap mengenai kritikan dan masukan terhadap makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca yang budiman.


C.     
C.    Daftar Pustaka

Andi, Hepi Bastoni, 101 Sahabat Nabi (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar), 2005.
Khaeruman, Badri, Otentitas Hadist Studi kritis Atas Kajian Hadist Kontemporer (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2004.
Sholihudin, M., Suyadi, Agus.Ulumul Hadist. Bandung:  CV. Pustaka Setia, 2011.
Thahhan, Mahmud, Ulumul Hadist Studi Kompleksitas Hadist Nabi (Yogyakarta: Titian Iahi Press), 1997.
Journal Warta Abdullah Mahmud dan Harun, Penyulihan Hadist-hadist Hukum dalam Kitab Bulughul Maram bagi jamaah masji an-Nur Jambon RT 01/05 Ngadorojo, Kartasura Sukoharjo 32,vol 16 no 1maret sep LPPM Ums.





[1] Hadist: Sunggauh aku telah menyangka, tidak akan ada yang bertanya tentang hadist ini mendahului kamu, karena aku tahu kesungguhan kamu terhadap hadist (HR. al-Bukhari)

No comments:

Post a Comment