Alkiasah
ada seorang petani yang sawahnya sedang
dilanda kekeringan panjang, karena dilanda kekeringan hasil sawahnya pun
sedikit dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Suatu hari
anaknya yang sekolah dikota mengabarkan bahwa sebentar lagi akan melaksanakan
ujian dan harus membayar uang ujian sebesar Rp.1000.000. lelaki tua inipun
sangat bingung “darimana aku memperoleh
uang sebanyak itu” tanyapak tani dalam hati.
Tiba-tiba
ia teringat bahwa ia masih memiliki satu binatang yang sangat dicintainya yaitu
seekor domba dombanya ini sangat kurus karena domba ini adalah sisa
domba-dombaya yang telah ia jual di pasar. Dulu ia sudah pernah mencoba untuk menjual domba
ini namun karena ukurannya yang begitu kecil dan sangat kuru smaka domba ini
tidak ada yang mau membeli.
Malam
pun tiba karena ia adalah hamba yang taat ia yakin bahwa apa tidak ada yang
tidak mukin bagi Allah maka ia berdoa “ya
allah, jadikanlah gemuk dombaku itu esok hari” setelah itu ia bergegas
untuk tidur ia sangat yakin dengan doanya karena ia adalah seorang yang sholeh.
Keesokan
harinya, ia sudah bersiap-siap untuk menjual dombanya kemudian ia bergegas ke
kandang tempat kambing keker (kurus kering) itu tidur. Langsung saja ia dengan
perasaan tidak sabar membuka pintu kandang dan apa yang terjadi ternyata tidak
ada perubahan, kambil kerdi itu tidak menunjukan perubahan namun sekalilagi
petani itu tetap optimis bahwa domba itu akan menjadi gemuk setelah sampai
dipasar.
Perlahan
petani itu membawa domba itu ke paasar. Dipasar terlihat banyak sekali penjual
yang menjual domba yang lebih gemuk daripada kambingnya. Ia terus bersabar
sembari menawarkan dombanya “domba-domba biar kecil tapi umurnya tua” namun
sekalilagi tidak ada pembeli yang mau membeli domba kurus kering itu.
Waktupun
semakin siang par penjual domba sangat senang hari ini karena dombanya banyak
yang terjual kecuali petani itu. pasar kliwon tempat ia menjual dombanya sudah
terlihat sepi, sebagian pedagang sudah terlihat berkemas untuk membereskan
dagangannya. Akirnya petani tua inipun mulai cemas “kalau kambing ini tidak
laku terjua dengan apa aku akan membayar” katanya dalam hati. Mukanya pun mulai
memucat, senyum yang selalu tampak di bibirnya kini tak terlihat lagi.
Tampak
dari kejauhan ada mobil yang sepertinya menghampirinya, bertanya kepada petani
itu “ bolehkah saya membeli domba kakek”kata
lelaki misterius
“Boleh,
tapi kok bapak tidak membeli domba yang lebih gemuk saja” tanya pak tani
“domba
ini rencananya akan saya gunakan untuk penelitain kek” jawab laki-laki
misterius itu
Akirnya
kakekpun senang karena ia bias mengirimakan uang untuk anaknya di kota.
Pelajaran
yang dapat kita petik dari cerita ini adalah kita sering sekali kurang mennsyukuri kenikmatan yang Allah berikan kepada kita, kita malah sibuk memikirkan riski orang lain sehingga kita kurang ensyukuri nikmat kita.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS. Al Baqarah 216)
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS. Al Baqarah 216)

No comments:
Post a Comment