Thursday, December 27, 2012

     KEUTAMAAN SALAM
 Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi saw. :Apakah yang terbaik dalam Islam? Jawab Nabi: Memberi makanan dan memberi salam terhadap orang yang kau kenal atau tidak kau kenal.” (HR. Bukhari, Muslim)
Abu Imaroh (Al-Barra’) bin Azib r.a. berkata: Rasulullah menyuruh kami dengan tujuh macam: Menjenguk = menengok orang sakit, menghantarkan jenazah, mendo’akan orang bersin jika membaca Alhamdulillah, menolong orang yang lemah, membantu orang teraniaya, menyebarkan salam, menepati (melaksanakan) sumpah. (HR. Bukhari, Muslim)
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. berkata: Kamu tidak akan masuk sorga hingga beriman (percaya), dan kamu tidak beriman hingga kasih sayang kepada sesama. Sukakah saya tunjukkan sesuatu jika kamu kerjakan timbul kasih saying di antara kamu. Sebarkanlah Salam di antara kamu.” (Muslim)

Aththufail bin Ubay bin Ka’ab biasa datang ke tempat Abdullah bin Umar, maka pergi bersama-sama ke pasar. Maka jika kami telah berada di pasar tiada Abdullah melalui orang rombeng, atau penjual di took, atau orang miskin, bahkan ketemu dengan siapa saja kecuali ia memberi salam. Aththufail berkata: Maka pada suatu hari saya datang ke rumah Abdullah bin Umar, lalu ia mengajak saya ke pasar. Saya bertanya: Untuk apakah kau ke pasar, sedang kau tidak akan membeli apa-apa, juga tidak perlu menanyakan harga barang, atau menawar, bahkan tidak duduk di pasar, maka lebih baik kita duduk-duduk di sini bercakap-cakap. Jawab Abdullah: Ya Aba Bathnin, kami akan ke pasar hanya untuk memberi salam kepada orang-orang yang bertemu (ke pasar untuk menyebarkan salam)” (Malik dalam kitab Almuwatho’)

No comments:

Post a Comment