Kemarin
adalah hari yang sangat luar biasa bagiku dimana aku sangat benar- benar
menjadi manusia yang sangat lemah, begini cerita selengkapnya hari itu aku
libur kuliah, karena liburan aku sangat bingung
apa yang akan aku lakukan di kost, kalau mau jualan tapi mau jualan apa,
kalau mau ngajar aku belum punya kesempatan itu dan akirnya pagi sampai sore
aku hanya tidur-tiduan di kost ku tercinta. Sekali-kali aku mengingat temanku
yang satu perjuagan dengan aku ia sudah bekerja aging di suatu tempat. Satu
hari hanya aku habiskan untuk leha-leha sampai ada suatu insiden yang membuat
aku ingat kalau yang ku lakukan itu benar- benar salah…….
Sore
harinya temanku mangajak aku untuk membeli sepatu. Makum, walaupun aku adalah
mahasiswa keguruan namun aaku tidak punya sepatu kulit bukannya tidak punya
uang namun menghemat. Karena aku memiliki pedoman “berhemat pada dirisendiri tp
tidak kikir kepada orang lain. Kembali kejalan yang benar (eh maksudnya topic
utama)
Di
perjalanan menujutoko sepatu tiba-tiba ada seuatu yang mauk ke mata “ aduhhhhh”
teriakku sakit itu benar- benar sakit hingga mata kiriku (yang kena kotoran)
bengkak
“But
apa kembali ke kost dulu” ajak mas yoga
Ga mas,
ayo lanjut
Tp
matamu hrus diobati dulu
Aku
hanya menurut karena sakitnya bbeenar-benar mengganjal dan pedih sekali. Sampai
di kost aku di beri obat tetes mata, namun tidak ada perubahan sakitnya makin
pedih dan makin benjol akirnya dengan dayaupaya aku berusaha untuk mengeluarkan
peenyakit itu. Namun tiiada perubahantidak ada perubahan
Saat
itu aku sudah pasrah kepada sang Khalik aku baringkan diriku di lantai dan aku
mencoba untuk tidur barang kali setelah bangun nanti kotorannya sudah berubah
menjadi belek
Namun,
karena pagi tadi aku sudah kebanyakan tidur aku tidak bisa untuk tidur lagi aku
menjadi sangat merasa bersalah kepada sang Khalik yang member aku kesempurnaan
fisik manun aku kurang bisa untuk mensyukurinya
Di sore
harinya setelah shalat isya ada temanku yangmemberi aku tawaran
“But,
gimana kalau aku antar kedokter”
Langsung
saja aku menjawab “iya brow” sampainya di rumah sakit spesialis mata aku
langsung mendaftar namun sungguh sial antrianku paling akir aku menunggu dan
sambil menunggu aku tak mampu untuk membuka mata mataku hanya terpejam dan air
matanya terus keluar
Setelah
menunggu sekitar 60 menitan akirnya nama BUDI SANTOSO dipanggil oleh doktermata
“Kenapa
matanya dik”
“Klilipan
debu dok”
Coba
melek……
Akirnya
kotoran yang sekitar 480 menit berada di dalam mataku akirnya berhasil keluar
hatiku sungguh senang dan mulai hari itu aku akan memaksimalkan rahmat yang
berua mata ini dengan sebaik-baiknya.
Masa
seneng udah dulu sekarang saatnya ke apoteker untuk mengambil obat + pembayaran
kemudian samapai di apoteker petugasnya berkata
“Semuanya
Rp.338.000,00 mas”
“ WHaaaaaaaaaaaaaaaattttt”
teriaku dalam hati
Mahasiwa
semester lima masih meminta uang kepada orang tua harus membayar uang sebanyak
itu tapi karena aku masih memiliki sedikit tabungan ya sudah ku bayar pake
uangku.
Mukin
itulah kisah yang membuatku tersadar bahwa aku harus lebih mensyukuri karunai
sang Khalik
No comments:
Post a Comment