Monday, January 14, 2013

Mataku sakit




Kemarin adalah hari yang sangat luar biasa bagiku dimana aku sangat benar- benar menjadi manusia yang sangat lemah, begini cerita selengkapnya hari itu aku libur kuliah, karena liburan aku sangat bingung  apa yang akan aku lakukan di kost, kalau mau jualan tapi mau jualan apa, kalau mau ngajar aku belum punya kesempatan itu dan akirnya pagi sampai sore aku hanya tidur-tiduan di kost ku tercinta. Sekali-kali aku mengingat temanku yang satu perjuagan dengan aku ia sudah bekerja aging di suatu tempat. Satu hari hanya aku habiskan untuk leha-leha sampai ada suatu insiden yang membuat aku ingat kalau yang ku lakukan itu benar- benar salah…….
Sore harinya temanku mangajak aku untuk membeli sepatu. Makum, walaupun aku adalah mahasiswa keguruan namun aaku tidak punya sepatu kulit bukannya tidak punya uang namun menghemat. Karena aku memiliki pedoman “berhemat pada dirisendiri tp tidak kikir kepada orang lain. Kembali kejalan yang benar (eh maksudnya topic utama)

Di perjalanan menujutoko sepatu tiba-tiba ada seuatu yang mauk ke mata “ aduhhhhh” teriakku sakit itu benar- benar sakit hingga mata kiriku (yang kena kotoran) bengkak
“But apa kembali ke kost dulu” ajak mas yoga
Ga mas, ayo lanjut
Tp matamu hrus diobati dulu
Aku hanya menurut karena sakitnya bbeenar-benar mengganjal dan pedih sekali. Sampai di kost aku di beri obat tetes mata, namun tidak ada perubahan sakitnya makin pedih dan makin benjol akirnya dengan dayaupaya aku berusaha untuk mengeluarkan peenyakit itu. Namun tiiada perubahantidak ada perubahan
Saat itu aku sudah pasrah kepada sang Khalik aku baringkan diriku di lantai dan aku mencoba untuk tidur barang kali setelah bangun nanti kotorannya sudah berubah menjadi belek
Namun, karena pagi tadi aku sudah kebanyakan tidur aku tidak bisa untuk tidur lagi aku menjadi sangat merasa bersalah kepada sang Khalik yang member aku kesempurnaan fisik manun aku kurang bisa untuk mensyukurinya
Di sore harinya setelah shalat isya ada temanku yangmemberi aku tawaran
“But, gimana kalau aku antar kedokter”
Langsung saja aku menjawab “iya brow” sampainya di rumah sakit spesialis mata aku langsung mendaftar namun sungguh sial antrianku paling akir aku menunggu dan sambil menunggu aku tak mampu untuk membuka mata mataku hanya terpejam dan air matanya terus keluar
Setelah menunggu sekitar 60 menitan akirnya nama BUDI SANTOSO dipanggil oleh doktermata
“Kenapa matanya dik”
“Klilipan debu dok”
Coba melek……
Akirnya kotoran yang sekitar 480 menit berada di dalam mataku akirnya berhasil keluar hatiku sungguh senang dan mulai hari itu aku akan memaksimalkan rahmat yang berua mata ini dengan sebaik-baiknya.
Masa seneng udah dulu sekarang saatnya ke apoteker untuk mengambil obat + pembayaran kemudian samapai di apoteker petugasnya berkata
“Semuanya Rp.338.000,00 mas”
“ WHaaaaaaaaaaaaaaaattttt” teriaku dalam hati
Mahasiwa semester lima masih meminta uang kepada orang tua harus membayar uang sebanyak itu tapi karena aku masih memiliki sedikit tabungan ya sudah ku bayar pake uangku.
Mukin itulah kisah yang membuatku tersadar bahwa aku harus lebih mensyukuri karunai sang Khalik

No comments:

Post a Comment